PENGANTAR  ILMU EKONOMI DAN PEREKONOMIAN INDONESIA

I.                   PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada dinamika dan perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia, maka kebutuhan dan keinginan manusia  maupun gaya hiduppun  semakin beragam pula. Dengan perkembangan yang semakin cepat tersebut tentunya juga manusia akan menghadapi perkembangan masalah yang harus dihadapi yang semakin lama semakin beragam dan komfleks.
Uraian dari sekian banyak masalah hidup yang dihadapi manusia khususnya kebutuhan dan keinginan terhadap pemenuhan atas barang dan jasa yang jumlahnya tidak terbatas, sedangkan ketersediaannya sangat terbatas, maka kondisi ini lazim disebut  sebagai“Masalah Ekonomi”.
Demikian panjang perkembangan masalah ekonomi dari masa ke masa, merupakan hal yang tak terpisahkan dan menyertai perkembangan peradaban manusia, yang pada awalnya ekonomi belum dinyatakan sebagai ilmu, tapi ekonomi hanya dinyatakan sebagai “Seni” yang mencakup : seni mencukupi kebutuhan, seni melengkapi alat peralatan (berburu, memancing, mencangkul, menanam dan lain-lain), serta seni penyisihan sebagian makanan untuk dimakan/dikonsumsi di lain saat  berikutnya.
Untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi sehari-hari, manusia haruslah bertindak dan berbuat sebagai upaya mencukupi kebutuhan dan keinginan pribadinya, disebut sebagai ‘Perbuatan Ekonomi”


II.                 KEBUTUHAN  DAN KEINGINAN MANUSIA
Di dalam upaya untuk melanjutkan hidup dan kehidupannya, setiap orang memiliki banyak sekali kebutuhan, keinginan dan keperluan yang kesemuanya itu tentunya menghendaki pemenuhan.
Diantara banyak kebutuhan manusia itu, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2(dua), yaitu :
1.       Kebutuhan  Fisik atau badaniah/jasmaniah
2.       Kebutuhan Psikis atau kejiwaan/rohani.
Semua kebutuhan (lazim disebut sebagai barang dan jasa)  itu memerlukan pemenuhan, baik sendiri-sendiri maupun bersamaan.
Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dilihat secara berjenjang, yang meliputi :
1.       Kebutuhan Primer/Pertama(primary needs) yang terdiri dari : sandang/pakaian, pangan/makanan-minuman, papan/tempat tinggal.
2.       Kebutuhan Skunder/Kedua (secondary needs), diantaranya :sepatu, sepeda, pendidikan,televisi, radio, dll.
3.       Kebutuhan Tertier/Ketiga (tertiary needs),  diantaranya : barang-barang mewah, hiburan, rekreasi dll.
4.       Kebutuhan Kwarter/Keempat (Qartiary needs),  diantaranya barang-barang ini tidak dibutuhkan sama sekali yang sebenarnya mubazir.
Pada masyarakat tertentu, apabila kebutuhan sebagaimana disebutkan diatas sudah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan yang beragam yang tentunya hal ini akan diakomodir oleh kalangan tertentu.

III.              NILAI
Istilah nilai/value, valare(Latin), valoir (Prancis) yang dalam filsafat dipakai untuk menunjukkan kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.

Beberapa definisi nilai yang dapat dikemukakan :

Nilai adalah kemampuan yang dipercayai ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia, sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.

Pada dasarnya nilai merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu obyek, bukan obyek itu sendiri.

Dengan demikian nilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan-kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lain.

Adanya nilai karena adanya kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai.

Nilai adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan, kebenaran dan efisiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan serta dipertahankan.

Nilai adalah kesadaran yang secara relative berlangsung disertai emosi terhadap obyek.

Berdasarkan definisi nilai tersebut dapat disebutkan bahwa nilai itu merupakan esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan manusia.Esensi itu merupakan rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai merupakan realitas abstrak, dirasakan dalam pribadi masing-masing sebagai prinsip dan pedoman dalam hidup.
Dalam memilih definisi nilai yang sangat begitu beragam bukan dimaksudkan untuk menyalahkan pendapat lain, namun sangat tergantung pada sudut pandang mana orang melihat dan keperluan apa yang dibutuhkan. Nilai itu terletak pada hubungan antara subyek penilai dan obyek.
Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia maupun suatu masyarakat dan budaya mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah tidak indah, baik dan salah.

IV.              BARANG  ATAU KOMODITAS
Suatu obyek atau jasa yang memiliki nilai akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
Ciri-ciri barang :
1.       Berwujud
2.       Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
3.       Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis.
Cara memperolehnya :
1.       Barang bebas:  tidak memerlukan pengorbanan
2.       Barang Ekonomi :  memerlukan pengorbanan.
Menurut kegunaannya :
1.       Barang produksi (bahan baku) : Barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut.
2.       Barang Konsumsi (habis pakai) : Barang yang langsung  dapat digunakan dan di konsumsi.
Menurut proses pembuatannya :
1.       Barang mentah : barang yang belum mengalami proses produksi (kapas, kayu, rotan, padi dll)
2.       Barang setengah jadi :  barang yang sudah melalui proses produksi, namun belum siap pakai (benang, tepung dll)
3.       Barang Jadi : Barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan (pakaian)
Menurut hubungan dengan barang lain :
1.       Barang Substitusi : Barang yang dapat mengganti fungsi barang lain (neon-pijar, pulpen-pensil,  rotan-akar)
2.       Barang Komplementer : Barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lain, yang jika digunakan bersama-sama barang tersebut makin bermanfaat (teh dengan gula, sepatu dengan tali)

V.                PENGERTIAN EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu  ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti:” keluarga, rumah tangga”,  sedangkan“nomos” berarti :”peraturan, aturan, hukum, dan ilmu”.Dengan demikian ekonomi  artinya adalah ;”ilmu yang mengatur rumah tangga,  aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga”.
Manusia sebagai makhluk sosial sekaligus sebagai makhluk ekonomi, pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi, yaitu kenyataan bahwa kebutuhan manusia itu jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat (barang dan jasa) pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Terkait dengan kebutuhan manusia yang sangat luar biasa ragam dan banyaknya, seolah tiada terbatas itu, sehingga sangat sulituntuk memisahkan antara “Kebutuhan dan keinginan” fisik/badaniah/jasmaniah dengan kebutuhan psikis/kejiwaan/rohani.
Dalam rangka untuk mempertemukan kedua hal yang saling bertentangan antara keinginan dan kebutuhan manusia yang tiada berbatas, sedangkan ketersediaan barang dan jasa yang terbatas/langka, maka diperlukan suatu upaya mengatasinya. Maka lahirlah suatu pengetahuan yang disebut dengan ilmu ekonomi
Beberapa pengertian ekonomi yang dikemukakan  pemikir, yaitu :
Ekonomi adalah sebuah kondisi yang merujuk pada pengertian tentang aktivitas manusia pada usaha untuk bisa mengolah sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.

Ekonomi adalah cara-cara yang dilakukan manusia dan golongannya untuk memanfaatkan sumber-sumber  yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi/barang dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).

Ilmu ekonomi atau ekonomi politik adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia.

Ilmu ekonomi adalah  studi tentang bagaimana manusia bertingkah laku pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya.

Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan.

Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara-cara memperbaiki kondisi keuangan.

Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari untuk mendapatkan dan menikmati kehidupan.

Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (Tanah, Tenaga kerja, Barang modal/mesin,pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya untuk menghasilkan berbagai-bagai barang serta mendistribusikannya/membagikannya kepada pelbagai anggota masyarakat  untuk mereka pakai atau konsumsi

Ruang lingkup Teori Ekonomi  dibagi dalam 2(dua) cabang, yakni :

1.       Mikro  Ekonomi

Mikro ekonomi mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga dan kualitas faktor input.
Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memperoleh kepuasan maksimum.
Aktivitas-aktivitas unit ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro diantaranya sbb :
1.       Mempelajari bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber ekonomi dan sebagai produsen.
2.       Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen sampai pada konsumen
3.       Mempelajari bagaimana harga-harga barang dan jasa itu dapat terbentuk.
4.       Mempelajari bagaimana produsen  menentukantingkat produksi agar tercapai keuntungan yang maksimal
5.       Mempelajari bagaimana konsumen atau rumah tangga mengalokasikan pendapatannya yang sangat terbatas untuk barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga tercapai kepuasan maksimal.
Dalam teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam/tanah, tenaga kerja, modal dan pengusaha/pengetahuan teknis) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas.Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan dalam berproduksi, menyalurkan dan menggunakan barang dan jasa.
Masalah pokok dalam kegiatan ekonomi (modern)  meliputi :
1.       What                     : Artinya apa dan berapa banyak barang dan jasa dapat diproduksi
2.       Who                      : Bagaimana caranya memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan
3.       For whom           : Untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Secara singkat ruang lingkup ekonomi  mikro meliputi
1.       Permintaan, penawaran dan keseimbangan harga pasar.
2.       Elastisitas permintaan
3.       Elastisitas penawaran
4.       Teori perilaku konsumen
5.       Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen dan laba
6.       Pasar persaingan sempurna
7.       Pasar monopoli
8.       Pasar oligopoly
9.       Pasar persaingan monopolistic
10.   Permintaan akan input.
11.   Mekanisme harga dan distribusi pendapatan.

2.       Makro Ekonomi
Makro ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan, yaitu hubungan antar variable ekonomi agregat (secara keseluruhan) yang meliputi :
1.       Tingkat pendapatan nasional
2.       Tingkat kesempatan kerja
3.       Pengeluaran konsumen rumah tangga
4.       Saving (tabungan)
5.       Investasi nasional
6.       Tingkat suku bunga
7.       Jumlah uang yang beredar
8.       Neraca pembayaran
9.       Stok capital nasional
10.   Utang pemerintah
Hubungan-hubungan antar variable tersebut dapat berupa/bersifat :
1.       Kausal (sebab akibat)
2.       Fungsional (saling mempengaruhi)
Ekonomi makro menjelaskan masalah-masalah yang ada dalam suatu perekonomian, yaitu :
1.       Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian
2.       Pentingnya suatu kebijakan atau campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi pada tingkat yang dikehendaki.
Secara singkat ruang lingkup ilmu ekonomi makro, meliputi :
1.       Perhitungan pendapatan nasional
2.       Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
3.       Kebijakan fiskal dalam sistem perpajakan.
4.       Uang bank dan penciptaan uang.
5.       Kebijakan moneter dan uang yang beredar.
6.       Pasar uang dan pasar tenaga kerja
7.       Teori inflasi
8.       Perdagangan luar negeri
9.       Nilai valuta asing
10.   Neraca  pembayaran
11.   Tingkat keseimbangan pendapatan nasional
12.   Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.

VI.              HUKUM  EKONOMI

Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan  satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.


VII.           TINDAKAN EKONOMI
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.
Dalam hal tindakan ekonomi ini dapat dilihat dari 2(dua) aspek, yaitu :
1.       Rasional
Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya adalah demikian.
2.       Ir-rasional
Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, namun kenyataannya tidak demikian.

VIII.         MOTIF EKONOMI
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang  untuk melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu :
1.       Motif intrinsik, yaitu sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
2.       Motif ekstrinsik, yaitu sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
3.       Motif memenuhi kebutuhan
4.       Motif memperoleh keuntungan
5.       Motif memperoleh penghargaan
6.       Motif memperoleh kekuasaan
7.       Motif sosial/ menolong sesama.

IX.              PRINSIP EKONOMI
Prinsip ekonomi dimaksudkan adalah merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang di dalamnya terkandung asas :
1.       Dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang semaksimal mungkin.
2.       Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu.
Prinsip ekonomi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1.       Prinsip Ekonomi Produsen
2.       Prinsip Ekonomi Penjual/Pedagang/Distributor/Peritel
3.       Prinsip Ekonomi Pembeli / Konsumen

1.       Prinsip Ekonomi Produsen
Prinsip ekonomi produsen adalah menentukan bahan baku, alat produksi serta biaya-biaya produksi yang ditekan serendah mungkin dengan menghasilkan produk yang  berkualitas baik, agar mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.

2.       Prinsip Ekonomi Penjual/Pedagang/Distributor/Peritel
Prinsip ekonomi penjual/pedagang/distributor/peritel adalah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi selera pembeli dengan berbagai macam cara diantaranya :iklan,promosi, reward/hadiah, efisiensi jarak, biaya dan waktu untuk meraup/mendapatkan  banyak keuntungan dari kegiatan tersebut.

3.       Prinsip Ekonomi Pembeli/Konsumen.
Prinsip ekonomi pembeli/konsumen adalah mendapatkan produk barang dan jasa yang baik, dan mutu terbaik dengan harga  semurah mungkin, serta jumlah uang yang terbatas. Oleh karena itu konsumen perlu melakukan kegiatan selektif dalam membuat skala prioritas kebutuhannya.
               
                        Secara terperinci  ekonomi dapat dibagi dalam beberapa  prinsip, yaitu :
1.       Efisiensi, mendapatkan hasil optimal dari langkanya sumber daya yang ada.
2.       Pemerataan, Yaitu pembagian hasil yang merata dari sumber daya yang langka tersebut terhadap masyarakat.
3.       Pengorbanan,  pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu (opportunity cost)
4.       Rasional,  dalam menentukan keputusan atau pilihan dilandasi pada pikiran rasional.
5.       Tanggap terhadap insentif/imbalan, lebih aktif saat mendapatkan keuntungan tambahan dari apa  yang dikerjakan.
6.       Spesialisasi, , menekankan adanya  keuntungan bagi  semua pihak
7.       Pasar sebagai sarana untuk mengkoordinasi kegiatan ekonomi, perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan kepentingan pribadi mempengaruhi dan memandu keputusan-keputusan yang mereka buat.
8.       Produktivitas, pertumbuhan produktivitas merupakan penentu tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata.


X.                FAKTOR PRODUKSI
Produksi adalah setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barangdan jasa.
Produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang dan jasa.
Untuk dapat melakukan produksi diperlukan unsur-unsur pendukung yang disebut faktor-faktor produksi (factors of production), yang terdiri atas :
1.       Tanah(land)/Sumber daya alam/fisik (physical resources/natural resources).
Segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi yang berasal dan atau tersedia di alam ini tanpa usaha manusia.(tanaman, tambang, air, ikan, mineral, ternak, tanah bangunan)
2.       Tenaga Kerja (Labor)/human resources/Sumber Daya Manusia(Faktor produksi Asli)
Semua atribut atau kemampuan manusia yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan jasa (fisik, mental, terdidik-tidak terdidik, terampil-tidak terampil)
3.       Modal(Capital)/Real capital goods(Barang-barang modal  riil/Barang investasi).
Meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi (mesin, gedung, mobil, peralatan, pembangkit listrik, gudang, dll)
4.       Kewirausahaan/Kecakapan tata laksana/managerial skill (intangible factor of production).
Merupakan faktor terpenting sebagai keahlian atau  ketrampilan yang digunakan dalam mengkoordinir ketiga faktor produksi lainnya
5.       Sumber Daya Informasi.
Sebagai daya pendukung berupa seluruh data dan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnis dan kegiatan usahanya (ramalan kondisi pasar, data pesaing,dll.)

XI.              SISTEM EKONOMI
Sistem pada dasarnya adalah suatu “Organisasi Besar” yang menjalin berbagai subyek (atau            obyek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Himpunan subyek atau himpunan obyek tadi disebut membentuk sebuah sistem jika lengkap dengan perangkat kelembagaan atau wadah yang mengatur dan menjalin tentang bagaimana subyek/obyek yang ada bekerja, berhubungan dan berjalan atau dijalankan, cara kerja, mekanisme serta kaidah atau norma (peraturan) yang mengatur hubungan  subyek (obyek) tersebut agar serasi, membentuk suatu kegiatan (satu kesatuan yang menyeluruh) yang berinteraksi secara teratur, berhubungan satu dengan yang lain dan saling  tergantung untuk mencapai tujuan bersama.
 Dengan kata lain sesederhana sekalipun sebuah sistem senantiasa mengandung kadarkompleksitas tertentu, yang jika diurai lebih rinci dapat dipilah menjadi beberapa sub –sistem. Sebaliknya setiap sistem merupakan bagian dari “ supra-sistem” (induk dari beberapa sistem). Kesadaran bahwa sistem-sistem itu dapat saling berkaitan dan saling berpengaruh, bisa menghindarkan kita dari perangkap kepicikan, yakni memandang sesuatu hanya berdasarkan tinjauan sempit sebuah bidang.Tinjauan konprehensiv merupakan cerminan keluasan wawasan.
 Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan
Sistem ekonomi adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.
Suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan yang berkaitan dengan pandangan, pola dan filsafat hidup masyarakat tempatnya berpijak/domisili.
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan yang saling berinteraksi satu sama lain,untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Sistem perekonomian adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi yang satu dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu  mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem ekonomi, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.Sementara dalam sistem ekonomi  lainnya semua faktor produksi tersebut dipegang oleh pemerintah.Namun dalam kebanyakan sistem ekonomi di dunia menganut faham dan berada diantara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara mengatur produksi dan alokasinya.
Secara garis besar sistem ekonomi dapat dibagi menjadi 3(tiga) yaitu :

1.       Perekonomian terencana/terpusat (planned economies)
Memberi hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.
2.       Perekonomian Pasar / Market  economic (Laissez Faire Economic)
Dalam sistem ekonomi ini diserahkan kepada mekanisme pasar, yakni pasarlah  yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan. Perekonomian pasar ini tergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu).
Sebagai akibatnya adalah barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran dan permintaan berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi (konsumsi dan produksi). Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara penawaran dan permintaan. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand)
3.       Sistem  Perekonomian Campuran (mixed market economic)
Perekonomian  campuran  adalah gabungan sistem perekonomian pasar dan terencana(terpusat) yaitu kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian  sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.
Menurut Griffin tidak ada satu negarapun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar ataupun terencana, termasuk di Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.



Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
1.       Sarana pendorong untuk melakukan produksi
2.       Cara atau metode untuk mengorganisir kegiatan individu
3.       Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik
Sistem ekonomi terdiri atas :
1.       Unsur-unsur manusia sebagai subyek
2.       Barang-barang ekonomi sebagai obyek
3.       Seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi, yang meliputi :
a.           Formal maupun Non-formal
b.      Cara kerja
c.       Mekanisme hubungan
d.      Peraturan perundang-undangan
e.      Kaidah dan norma (tertulis/tidak tertulis) yang mengacu kepada kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat yang bersangkutan
Di dunia ini terdapat kecendrungan umum bahwa sistem ekonomidi sebuah negara “Bergandengan tangan “ dengan sistem politiknya, dan sebagai gambaran benang merah hubungan sistem ekonomi dengan sistem politik adalah :
KUTUB    A
Ideologi Politik                                                  : Liberalisme :
Rejim Pemerintahan (Cara memerintah) : Demokratis
Penyelenggaraan Kenegaraan                   : Egalitarianisme (semua orang sederajat)
Struktur Birokrasi                                             : Desentralisasi
Ideologi Ekonomi                                             : Kapitalisme
Pengelolaan Ekonomi                                    : Mekanisme Pasar

KUTUB   Z
Ideologi Politik                                                  : Komunisme
Rejim Pemerintahan/Cara Memerintah : Otoriter/otokrasi
Penyelenggaraan kenegaraan                    : Etatisme (Mementingkan negara daripada rakyat)
Struktur Birokrasi                                             : Sentralistis
Ideologi Ekonomi                                             : Sosialisme
Pengelolaan Ekonomi                                    : Perencanaan Terpusat.



Perbedaan sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan diberbagai negara yang bersifat khas, dapat dilihat berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :
1.       Sistem pemilikan sumber daya/faktor-faktor produksi
2.       Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain  dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya.
3.       Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengerahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.
Dari tinjauan sistem ekonomi tersebut dapat dilihat bahwa secara garis besar di dunia ini  dikenal tiga macam sistem ekonomi, yaitu :
1.       Sistem Ekonomi Kapitalis
Menganut paham :
a.       Pengakuan kepemilikan individu atas sumber daya ekonomi dan faktor-faktor produksi.
b.      Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mengejar keuntungan
c.       Imbalan atas prestasi kerja tidak dibatasi
d.      Setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya (prinsip keadilan).
e.      Campur tangan pemerintah/negara  sangat minim, yaitu hanya berkedudukan sebagai pengamat, pelindung, mediator  maupun wasit perekonomian.
f.        Menganut mekanisme pasar/ persaingan bebas.

2.       Sistem Ekonomi Sosialis.
Menganut paham :
a.       Faktor-faktor produksi diklaim sebagai milik negara.
b.      Menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan/memajukan perekonomian
c.       Imbalan bagi orang perorangan didasarkan atas kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa/prestasi kerja.
d.      Setiap orang menerima imbalan yang sama (prinsip Keadilan)
e.      Kadar campurtangan pemerintah sangat dominan dalam menentukan serta merencanakan persoalan-persoalan ekonomi.
f.        Pasar harus dikendalikan melalui perencanaan terpusat.

3.       Sistem Ekonomi Campuran
Menganut paham :
a.       Kadar kecondongannya ke sistem ekonomi kapitalistik maupun ke sistem ekonomi sosialistik sangat bergantung pada rejim pemerintah yang sedang berkuasa.
b.      Kadar dominasi/campur tangan pemerintah sangat bervariasi.
c.       Nama dan istilah perekonomiannya bervariasi.
d.      Lebih banyak diterapkan dinegara-negara berkembang.
Dari keseluruhan uraian sistem ekonomi tersebut diatas, timbul pertanyaan sistem ekonomi apa yang dianut oleh Indonesia ?.
Jawabannya masih perlu diperdebatkan, namun gambaran umum yang dapat dilihat dari perekonomian yang sedang berlangsung hingga saat ini, kita dapat merujuk pada Pasal 33 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa perekonomian Indonesia adalah :
1.       Kebebasan pemilikan faktor-faktor produksi oleh individu.
2.       Faktor-faktor produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.       Kompetisi antar individu maupun antar badan usaha tidak dibatasi.
4.       Imbalan atas prestasi kerja tidak dikekang, malah dikeluarkan peraturan upah minimum.
5.       Di dalam beberapa hal pemerintah berperan sebagai stabilisator dan dinamisator ekonomi.
Individualisme masyarakat pelaku ekonomi semakin tebal dan mengental. Rasa kebersamaan semakin memudar.
Dengan uraian tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia lebih mengarah kepada  sistem ekonomi campuran, namun dewasa ini dapat kita saksikan bahwa sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke sifat liberal dan kapitalistik yaitu tumbuhkembangnya mekanisme pasar.
Derasnya pengaruh era globalisasi ekonomi dengan perdagangan bebasnya, serta bubarnya sejumlah negara  komunis utama yang menganut sistem ekonomi sosialisme, ditimpali dengan krisis moneter di Indonesia sejak juli 1997, yang berakibat dan berdampak pada kemelut berkepanjangan yang berkembang menjadi persoalan multidimensional, telah mengarahkan Indonesia terseret kearus “Liberalisme dan Kapitalisme” yang lebih mengutamakan mekanisme pasar.

XII.           STRUKTUR EKONOMI  INDONESIA
Struktur ekonomi sebuah negara dapat di lihat berdasarkan pada 4(empat) macam sudut tinjauan/aspek, yaitu :
1.       Tinjauan/aspek Makro – Sektoral
2.       Tinjauan/aspek Keruangan
3.       Tinjauan/aspek Penyelenggaraan Kenegaraan  (Perekonomian)
4.       Tinjauan/aspek Birokrasi (Kekuasaan) Pengambilan Keputusan.

1.       Tinjauan / Aspek Makro – Sektoral
Merupakan tinjauan atas ketergantungan pada sektor produksi (lapangan usaha) apa dan mana yang menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkutan.
Atasdasar ini,  maka struktur ekonomi dapat dibagi menjadi
a.       Agraris (Agricultural)
b.      Industri (Industrial)
c.       Niaga (Commercial)
Dilihat secara makro-sektoral, maka perekonomian Indonesia adalah termasuk “dualistis (Agraris dan Industri), karena sumber mata pencaharian utama penduduk masih di sektor pertanian dan industri khususnya industri pengolahan.

2.       Tinjauan / Aspek  Keruangan.
Ditinjau dari kehidupan yang  mewarnai perekonomian, yaitu :
a.       Berstruktur Pedesaan (Tradisional)
b.      Berstruktur Perkotaan (Industri/Teknologi Modern)
Perekonomian Indonesia secara umum dapat dikatakan menganut kedua struktur tersebut.

3.       Tinjauan / Aspek Penyelenggaraan Kenegaraan (Perekonomian )
Ditinjau dari siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam penyelenggara perekonomian, yaitu :
a.       Pemerintah / Negara
b.      Pemodal, Usahawan  (Kapitalis)
c.       Rakyat Kebanyakan  (Koperasi)

4.       Tinjauan / Aspek Birokrasi(Kekuasaan) Pengambil Keputusan.
Atas dasar ini, struktur perekonomian dapat dibedakan menjadi :
a.       Sentralistis
b.      Desentralistis
Pada masa orde baru, perekonomian Indonesia lebih kepada berstruktur sentralistis/etatisme, karena pembuatan keputusan perekonomian dilakukan oleh pemerintah pusat, sedangkan Pemerintah Daerah dan Rakyat cendrung lebih menjadi pelaksana. Namun setelah masa otonomi daerah sebagai buah dari adanya reformasi, maka sebagaian besar dari kegiatan perekonomian diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Desentralisasi)
                                                                                                                                       
XIII.         SEKTOR PERTANIAN
Khususnya bagi Indonesia, sektor pertanian merupakan basis perekonomian yang sangat strategis dan memerlukan kepedulian yang sangat besar, karena sebagian besar penduduk Indonesia masih menyandarkan mata pencahariannya pada sektor  ini (pertanian). Selain menyediakan kebutuhan pangan bagi penduduk serta penyerap tenaga kerja terbesar, sektor pertanian juga merupakan pemasok bahan baku bagi sektor industri dan berperan dalam peningkatan ekspor komoditas non-migas.
Berbagai teori pertumbuhan ekonomi dan studi empiris dari lembaga penelitian menunjukkan bahwa sukses pembangunan ekonomi dan pembangunan sektor industri di suatu negara selalu diiringi dengan  perbaikan produktivitas dan pertumbuhan berkelanjutan disektor pertanian.
Lingkup Sektor Pertanian.
Di Indonesia, [i]sektor pertanian dalam arti luas dapat dipilah-pilah menjadi lima(5) sub-sektor, yaitu;

1.       Tanaman Pangan
2.       Perkebunan
3.       Kehutanan
4.       Peternakan
5.       Perikanan

1.       Tanaman Pangan
Sering juga disebut dengan “Pertanian Rakyat”, karena sub-sektor ini biasanya/umumnya diusahakan oleh rakyat yang mencakup komoditas bahan makanan (padi, jagung, ketela, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan lain-lain.

2.       Perkebunan
Perkebunan dibedakan atas :
a.       Perkebunan Rakyat (skala kecil, teknologi sederhana)
b.      Perkebunan Besar .
Dilakukan perusahaan berbadan hukum, menggunakan teknologi modern, meliputi
Karet, kopra, kelapa sawit, teh, kopi, tembakau, cengkeh, kapuk/kapas, coklat, kina, tebu, dan berbagai rempah-rempah.

3.       Kehutanan
Terdiri atas kegiatan-kegiatan :
 Penebangan kayu,
 Pengambilan hasil hutan (damar, rotan, getah, kulit) dan
Perburuan (rusa, penyu, ular, buaya, madu dll.

4.       Peternakan
Mencakup kegiatan beternak dan pengusahaan hasil-hasilnya (telur, susu, wool, pemotongan hewan)

5.       Perikanan
Meliputi semua hasil kegiatan perikanan laut, perairan umum, kolam, tambak, sawah, keramba, dan hasil pengolahan (pengasinan, perebusan, pengasapan dll.)
Dari segi teknis kegiatannya, dibedakan menjadi :Perikanan Laut, Perikanan Darat, Penggaraman/pengasinan, pengasapan, dan perebusan.


XIV.        SEKTOR  INDUSTRI
Istilah industri mengandung dua (2) pengertian, yaitu :
1.       Industri sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis (industri kosmetik, industri tekstil, dll)
2.       Industri merujuk pada suatu kegiatan produktif yang mengolahbahan mentah menjadi barang jadi  atau barang setengah jadi (industri pengolahan/manufaktur).
Dalam perekonomian suatu negara diyakini bahwa sektor industri pengolahan (manufaktur) merupakan unggulan dibandingkan dengan sektor-sektor lain, karena :
1.       Lebih menguntungkan bagi pelaku bisnis (produsen, penyalur, pedagang, investor)
2.       Menciptakan nilai tambah yang lebih besar.
3.       Memiliki variasi produk yang beragam
4.       Memberi manfaat marjinal yang tinggi bagi pemakainya.
Karena kelebihan-kelebihan sektor industri tersebut diatas, maka industrialisasi dianggap sebagai obat yang mujarab bagi pembangunan ekonomi suatu negara, khususnya negara-negara berkembang, dengan cara :
1.       Kebijaksanaan industrialisasi yang cenderung dipaksakan.
2.       Lebih meniru negara maju (industri) tanpa memperhatikan keadaan dan kondisi faktor pendukung, seperti :
a.       Ketersediaan bahan mentah
b.      Ketersediaan teknologi
c.       Kecakapan tenaga kerja
d.      Ketersediaan infrastruktur
e.      Kecukupan modal.
Dalam implementasi kebijaksanaan industrialisai ini didasarkan atas landasan :
1.       Argumentasi industrialisasi
2.       Strategi industrialisasi
3.       Arah dan pola  pertumbuhan industrialisasi

1.       Argumentasi  Industrialisasi
Terdapat 4(empat) argumentasi (basis teori) Yang melandasinya,yaitu :
a.       Keunggulan komparatif
b.      Keterkaitan industrial
c.       Penciptaan kesempatan kerja
d.      Loncatan teknologi.
2.       Strategi  Industrialisasi
Dikenal dengan 2 (dua) macam pola, yaitu :
a.       Substitusi impor (import substitution)
Sebagai suatu strategi orientasi ke dalam (inward looking strategy) yaitu  mengutamakan produk sejenis pengganti impor dengan tahapan :
1). Industri ringan penghasil barang-barang konsumtif.
2). Melindungi industri yang masih bayi.
b.     Promisi Ekspor (export promotion )yaitu strategi orientasi keluar ( outward looking strategy)
yang mengutamakan menghasilkan produk untuk di ekspor.
3.       Arah dan Pola pertumbuhan Industrialisasi
Dalam pelaksanaannya ternyata industri manufaktur berlangsung dengan landasan yang kurang kokoh dengan indikasi :
a.       Keunggulan komparatif barang-barang ekspor sangat kecil.
b.      Terlalu lama menikmati proteksi produk dalam negeri, akhirnya cuma bisa menjadi “jago kandang” yang tak mampu bersaing dipasar internasional, khususnya setelah dibukanya perdagangan bebas Asean melalui CAFTA dan berikutnya APEC (tahun 2020)
c.       Karena terus dimanjakan oleh pasar domestik, praktis tidak mengalami transformasi struktural yang berarti atau relative sangat lambat.

XV.           INFRASTRUKTUR.
Dari Persfektif investor/ekonomi, infrastruktur merupakan persoalan mendasar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.Semakin baik kualitas infrastruktur yang ada di suatu negara semakin menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di negara tersebut dan mendapat dukungan dari pelaku bisnis yang pada gilirannya kegiatan ekonomi secara keseluruhan dapat berkembang (efek berganda). Dengan kata lain, bahwa kualitas infrastruktur suatu negara berbanding lurus dengan tingkat perekonomiannya.
Variabel infrastruktur ekonomi meliputi :
1.       Sistem telekomunikasi
2.       Sistem jalan
3.       Sistem transfortasi
4.       Fasilitas pelabuhan dan  petikemas (container)
5.       Fasilitas internet dan jasa pendukungnya
6.       Fasilitas rel kereta api
7.       Fasilitas bandara
8.       Sistem ketenagalistrikan
9.       Sistem air minum
10.   Fasilitas pengiriman barang atau ekspedisi.
M. AUGUS SIAHAAN,



1 komentar:

  1. Wahh terimakasih sob rangkuman teori ekonominya
    Kunjungi juga blog saya ya di
    http://ikubarunovryan.blogspot.com/search/label/Ekonomi
    makasih

    ReplyDelete

 
Top